31 Agustus 2009

Hukum Ringkas Puasa

Menyambut Ramadhan, banyak acara digelar kaum muslimin. Di antara acara tersebut ada yang telah menjadi tradisi yang “wajib” dilakukan meski syariat tidak pernah memerintahkan untuk membuat berbagai acara tertentu menyambut datangnya bulan mulia tersebut.
Puasa Ramadhan merupakan salah satu dari kewajiban puasa yang ditetapkan syariat yang ditujukan dalam rangka taqarrub (mendekatkan diri) kepada Allah k. Hukum puasa sendiri terbagi menjadi dua, yaitu puasa wajib dan puasa sunnah. Adapun puasa wajib terbagi menjadi 3: puasa Ramadhan, puasa kaffarah (puasa tebusan), dan puasa nadzar.

Keutamaan Bulan Ramadhan
Bulan Ramadhan adalah bulan diturunkannya Al Qur’an. Allah k berfirman:

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ

“Bulan Ramadhan adalah bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Qur`an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang haq dan yang batil).” (Al-Baqarah: 185)
Pada bulan ini para setan dibelenggu, pintu neraka ditutup dan pintu surga dibuka.
Rasulullah n bersabda:

إِذَا جَاءَ رَمَضَانُ فُتِحَتْ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ وَغُلِقَتْ أَبْوَابُ النِّيْرَانِ وَصُفِدَتِ الشَّيَاطِيْنُ

“Bila datang bulan Ramadhan dibukalah pintu-pintu surga, ditutuplah pintu-pintu neraka dan dibelenggulah para setan.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Pada bulan Ramadhan pula terdapat malam Lailatul Qadar. Allah k berfirman:

إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ. وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ. لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ. تَنَزَّلُ الْمَلاَئِكَةُ وَالرُّوْحُ فِيْهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ مِنْ كُلِّ أَمْرٍ. سَلاَمٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ

“Sesungguhnya Kami telah menurunkan Al Qur’an pada malam kemuliaan. Tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu penuh kesejahteraan hingga terbit fajar.” (Al-Qadar: 1-5)

Penghapus Dosa
Ramadhan adalah bulan untuk menghapus dosa. Hal ini berdasar hadits Abu Hurairah z bahwa Rasulullah n bersabda:

الصَّلَوَاتُ الْخَمْسُ وَالْجُمْعَةُ إِلَى الْجُمْعَةِ وَرَمَضَانُ إِلَى رَمَضَانَ مُكَفِّرَاتٌ لَمَا بَيْنَهُنَّ إِذَا اجْتُنِبَتِ الْكَبَائِرُ

“Shalat lima waktu, dari Jum’at (yang satu) menuju Jum’at berikutnya, (dari) Ramadhan hingga Ramadhan (berikutnya) adalah penghapus dosa di antaranya, apabila ditinggalkan dosa-dosa besar.” (HR. Muslim)

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيْمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

“Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan dengan keimanan dan mengharap ridha Allah, akan diampuni dosa-dosanya yang terdahulu.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah z)


Rukun Berpuasa

a. Berniat sebelum munculnya fajar shadiq. Hal ini berdasarkan hadits Rasulullah n:

إِنَّمَا اْلأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ

“Sesungguhnya amalan itu tergantung niatnya.” (Muttafaqun ‘alaih dari hadits ‘Umar bin Al-Khaththab z)
Juga hadits Hafshah x, bersabda Rasulullah n:

مَنْ لَمْ يَجْمَعِ الصِّيَامَ قَبْلَ الْفَجْرِ فَلاَ صِيَامَ لَهُ

“Barangsiapa yang tidak berniat berpuasa sebelum fajar maka tidak ada puasa baginya.” (HR. Ahmad dan Ashabus Sunan)
Asy-Syaikh Muqbil t menyatakan bahwa hadits ini mudhtharib (goncang) walaupun sebagian ulama menghasankannya.
Namun mereka mengatakan bahwa ini adalah pendapat Ibnu ‘Umar, Hafshah, ‘Aisyah g, dan tidak ada yang menyelisihinya dari kalangan para shahabat.
Persyaratan berniat puasa sebelum fajar dikhususkan pada puasa yang hukumnya wajib, karena Rasulullah n pernah datang kepada ‘Aisyah x pada selain bulan Ramadhan lalu bertanya: “Apakah kalian mempunyai makan siang? Jika tidak maka saya berpuasa.” (HR. Muslim)
Masalah ini dikuatkan pula dengan perbuatan Abud-Darda, Abu Thalhah, Abu Hurairah, Ibnu ‘Abbas dan Hudzaifah ibnul Yaman g. Ini adalah pendapat jumhur.
Para ulama juga berpendapat bahwa persyaratan niat tersebut dilakukan pada setiap hari puasa karena malam Ramadhan memutuskan amalan puasa sehingga untuk mengamalkan kembali membutuhkan niat yang baru. Wallahu a’lam.
Berniat ini boleh dilakukan kapan saja baik di awal malam, pertengahannya maupun akhir. Ini pula yang dikuatkan oleh jumhur ulama1.
b. Menahan diri dari setiap perkara yang membatalkan puasa dimulai dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari.
Telah diriwayatkan oleh Al-Imam Al-Bukhari dan Al-Imam Muslim hadits dari ‘Umar bin Al-Khaththab z bahwa Rasulullah n bersabda:

إِذَا أَقْبَلَ اللَّيْلُ مِنْ هَهُنَا وَأَدْرَكَ النَّهَارُ مِنْ هَهُنَا وَغَرَبَتِ الشَّمْسُ فَقَدْ أَفْطَرَ الصَّائِمُ

“Jika muncul malam dari arah sini (barat) dan hilangnya siang dari arah sini (timur) dan matahari telah terbenam, maka telah berbukalah orang yang berpuasa.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Puasa dimulai dengan munculnya fajar. Namun kita harus hati-hati karena terdapat dua jenis fajar, yaitu fajar kadzib dan fajar shadiq. Fajar kadzib ditandai dengan cahaya putih yang menjulang ke atas seperti ekor serigala. Bila fajar ini muncul masih diperbolehkan makan dan minum namun diharamkan shalat Shubuh karena belum masuk waktu.
Fajar yang kedua adalah fajar shadiq yang ditandai dengan cahaya merah yang menyebar di atas lembah dan bukit, menyebar hingga ke lorong-lorong rumah. Fajar inilah yang menjadi tanda dimulainya seseorang menahan makan, minum dan yang semisalnya serta diperbolehkan shalat Shubuh.
Hal ini berdasarkan hadits Ibnu ‘Abbas c bahwa Rasulullah n bersabda:

الْفَجْرُ فَجْرَانِ فَأَمَّا اْلأَوَّلُ فَإِنَّهُ لاَ يُحْرِمُ الطَّعَامَ وَلاَ يُحِلُّ الصَّلاَةَ وَأَمَّا الثَّانِي فَإِنَّهُ يُحْرِمُ الطَّعَامَ وَيُحِلُّ الصَّلاَةَ

“Fajar itu ada dua, yang pertama tidak diharamkan makan dan tidak dihalalkan shalat (Shubuh). Adapun yang kedua (fajar) adalah yang diharamkan makan (pada waktu tersebut) dan dihalalkan shalat.” (HR. Ibnu Khuzaimah, 1/304, Al-Hakim, 1/304, dan Al-Baihaqi, 1/377)
Namun para ulama menghukumi riwayat ini mauquf (hanya perkataan Ibnu ‘Abbas c dan bukan sabda Nabi n). Di antara mereka adalah Al-Baihaqi, Ad-Daruquthni dalam Sunan-nya (2/165), Abu Dawud dalam Marasil-nya (1/123), dan Al-Khathib Al-Baghdadi dalam Tarikh-nya (3/58). Juga diriwayatkan dari Tsauban dengan sanad yang mursal. Sementara diriwayatkan juga dari hadits Jabir dengan sanad yang lemah.
Wallahu a’lam. 

1 Cukup dengan hati dan tidak dilafadzkan dan makan sahurnya seseorang sudah menunjukkan dia punya niat berpuasa, red


Siapa yang Diwajibkan Berpuasa?

Orang yang wajib menjalankan puasa Ramadhan memiliki syarat-syarat tertentu. Telah sepakat para ulama bahwa puasa diwajibkan atas seorang muslim yang berakal, baligh, sehat, mukim, dan bila ia seorang wanita maka harus bersih dari haidh dan nifas.
Sementara itu tidak ada kewajiban puasa terhadap orang kafir, orang gila, anak kecil, orang sakit, musafir, wanita haidh dan nifas, orang tua yang lemah serta wanita hamil dan wanita menyusui.
Bila ada orang kafir yang berpuasa, karena puasa adalah ibadah di dalam Islam maka tidak diterima amalan seseorang kecuali bila dia menjadi seorang muslim dan ini disepakati oleh para ulama.
Adapun orang gila, ia tidak wajib berpuasa karena tidak terkena beban beramal. Hal ini berdasarkan hadits ‘Ali bin Abi Thalib z bahwa Rasulullah n bersabda:

رُفِعَ الْقَلَمُ عَنْ ثَلاَثَةٍ: عَنِ الْمَجْنُوْنِ حَتَّى يَفِيْقَ وَعَنِ النَّائِمِ حَتَّى يَسْتَيْقَظَ وَعَنِ الصَّبِي حَتَّى يَحْتَلِمَ

“Diangkat pena (tidak dicatat) dari 3 golongan: orang gila sampai dia sadarkan diri, orang yang tidur hingga dia bangun dan anak kecil hingga dia baligh.” (HR. Ahmad, Abu Dawud dan At-Tirmidzi)
Meski anak kecil tidak memiliki kewajiban berpuasa sebagaimana dijelaskan hadits di atas, namun sepantasnya bagi orang tua atau wali yang mengasuh seorang anak agar menganjurkan puasa kepadanya supaya terbiasa sejak kecil sesuai kesanggupannya.
Sebuah hadits diriwayatkan Ar-Rubayyi’ bintu Mu’awwidz x:
“Utusan Rasulullah n mengumumkan di pagi hari ‘Asyura agar siapa di antara kalian yang berpuasa maka hendaklah dia menyempurnakannya dan siapa yang telah makan maka jangan lagi dia makan pada sisa harinya. Dan kami berpuasa setelah itu dan kami mempuasakan kepada anak-anak kecil kami. Dan kami ke masjid lalu kami buatkan mereka mainan dari wol, maka jika salah seorang mereka menangis karena (ingin) makan, kamipun memberikan (mainan tersebut) padanya hingga mendekati buka puasa.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Sementara itu, bagi orang-orang lanjut usia yang sudah lemah (jompo), orang sakit yang tidak diharapkan sembuh, dan orang yang memiliki pekerjaan berat yang menyebabkan tidak mampu berpuasa dan tidak mendapatkan cara lain untuk memperoleh rizki kecuali apa yang dia lakukan dari amalan tersebut, maka bagi mereka diberi keringanan untuk tidak berpuasa namun wajib membayar fidyah yaitu memberi makan setiap hari satu orang miskin.
Berkata Ibnu Abbas c:
“Diberikan keringanan bagi orang yang sudah tua untuk tidak berpuasa dan memberi makan setiap hari kepada seorang miskin dan tidak ada qadha atasnya.” (HR. Ad-Daruquthni dan Al-Hakim dan dishahihkan oleh keduanya)
Anas bin Malik z tatkala sudah tidak sanggup berpuasa maka beliau memanggil 30 orang miskin lalu (memberikan pada mereka makan) sampai mereka kenyang. (HR. Ad-Daruquthni 2/207 dan Abu Ya’la dalam Musnad-nya 7/204 dengan sanad yang shahih. Lihat Shifat Shaum An-Nabi, hal. 60)
Orang-orang yang diberi keringanan untuk tidak berpuasa namun wajib atas mereka menggantinya di hari yang lain adalah musafir, dan orang yang sakit yang masih diharap kesembuhannya yang apabila dia berpuasa menyebabkan kekhawatiran sakitnya bertambah parah atau lama sembuhnya.
Allah k berfirman:

فَمَنْ كَانَ مِنْكُمْ مَرِيْضًا أَوْ عَلَى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ

“Maka barangsiapa di antara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan lalu ia berbuka, maka wajib baginya berpuasa sebanyak hari yang ditinggalkan pada hari-hari yang lain.” (Al-Baqarah: 184)
Demikian pula bagi wanita hamil dan menyusui yang khawatir terhadap janinnya atau anaknya bila dia berpuasa, wajib baginya meng-qadha puasanya dan bukan membayar fidyah menurut pendapat yang paling kuat dari pendapat para ulama.
Hal ini berdasar hadits Anas bin Malik Al-Ka’bi z, bersabda Rasulullah n:

إِنَّ اللهَ عَزَّ وَجَلَّ وَضَعَ عَنِ الْمُسَافِرِ نِصْفَ الصَّلاَةِ وَالصَّوْمَ وَعَنِ الْحُبْلَى وَالْمُرْضِعِ

“Sesungguhnya Allah telah meletakkan setengah shalat dan puasa bagi orang musafir dan (demikian pula) bagi wanita menyusui dan yang hamil.” (HR. An-Nasai, 4/180-181, Ibnu Khuzaimah, 3/268, Al-Baihaqi, 3/154, dan dishahihkan oleh Asy-Syaikh Al-Albani t)
Yang tidak wajib berpuasa namun wajib meng-qadha (menggantinya) di hari lain adalah wanita haidh dan nifas.
Telah terjadi kesepakatan di antara fuqaha bahwa wajib atas keduanya untuk berbuka dan diharamkan berpuasa. Jika mereka berpuasa, maka dia telah melakukan amalan yang bathil dan wajib meng-qadha.
Di antara dalil atas hal ini adalah hadits Aisyah x:

كَانَ يُصِيْبُنَا ذَلِكَ فَنُأْمَرُ بِقَضَاءِ الصِّيَامِ وَلاَ نُأْمَرُ بِقَضَاءِ الصَّلاَةِ

“Adalah kami mengalami haidh lalu kamipun diperintahkan untuk meng-qadha puasa dan tidak diperintahkan meng-qadha shalat.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)


Wallohu a’lam

27 Agustus 2009

Renungan Ramadhan, Ubahlah Bersama ALLAH SWT.


Sebuah Renungan oleh Ustz. Yusuf Mansyur

Tidak ada satu pun manusia yang tidak ingin berubah. Semuanya ingin berubah. Berubah menjadi lebih baik tentunya. Dari punya utang menjadi lunas , dari tidak berjodoh menjadi berjodoh. Dari tidak punya anak , menjadi punya anak. Dari penyakitan , jadi sehat. Dari hidup gelisah , menjadi tenang.

''Saya bosen jadi satpam , Pak Ustadz , '' tutur seorang petugas keamanan di satu pom bensin.
Saya balik tanya , ''Digaji gak?
Dia bilang , ''digaji.''
Saya katakan pada dia , ''Zaman sekarang mah , alhamdulillah masih ada kerjaan dan ada gajinya.''

Tapi dia bersikeras untuk berubah. ''Tujuh tahun saya jadi satpam. Masak gak ada perubahannya?''
''Shalat Asharnya jam berapa tadi?'' kebetulan pertemuan saya dengannya sekitar pukul 17.00.
Dia tertawa , ''Sudah Pak ustadz , '' katanya. ''Barusan.''
''Pantes juga situ lama berubahnya. Ketinggalan terus shalatnya. Sering ya?''

Dia jawab , ''Habis tugasnya begini. Susah untuk shalat tepat waktu. Padahal kata saya mah , tak apa-apa. Bisa kalau mau mengatur mah.''
Saya katakan kepada beliau ini , bahwa rezeki dia tertunda dua jam , andai Ashar adalah pukul 15.00. Dan kalau begini di setiap shalat , maka tertundanya lama sekali. Ibarat adu sprint , maka dia kalah dua jam.

Bayangkan , dalam sehari , lima kali shalat , berarti kalah 10 jam. Dalam sebulan? 300 jam. Dalam setahun? 3.600 jam. ''3.600 jam itu setara dengan 150 hari , atau lima bulan. Lah , selama tujuh tahun , berarti kemajuan situ terlambat 35 bulan atau hampir tiga tahun. Sementara kawan-kawan situ sudah maju , situ masih di tempat saja. Wong jalannya telat tiga tahun. Itu kalau dihitung hanya dari start sejak jadi satpam. Kalau dihitung sejak SMA bagaimana? Atau malah kalau dihitung sejak akil balig? Wuah , makin lama kalahnya.''

Mari kita coba , ubahlah hidup bersama Allah. Langkah pertama , benahi shalat. Kalau sebelumnya suka telat , usahakan tepat waktu. Kalau sebelumnya tidak berjamaah , usahakan berjamaah. Kalau sebelumnya tiada sunah qabliyah ba'diyah , tegakkanlah qabliyah ba'diyah. Syukur-syukur ada tambahan Dhuha dan Tahajjud.

Saya teringat nasihat Mu'allim Syafii Hadzami , ''Benahi sajadah , hidup mah ntar juga benar sendirinya. Lempangi sajadah , insya Allah hidup lempang dengan sendirinya.''

26 Agustus 2009

HIKMAH DI BALIK PUASA RAMADHAN

Di balik ujian menahan lapar, dahaga dan hawa nafsu selama berpuasa di bulan Ramadhan, ternyata tersembul manfaat yang luar biasa bagi kesehatan.

Harits bin Kaldah, salah satu dokter yang terkenal dari Arab mengatakan, “Menjaga makan adalah obat dari penyakit. Sedangkan perut adalah sumber penyakit”.

Dengan berpuasa, otomatis perut terjaga dari asupan makanan yang berlebihan yang mungkin membahayakan tubuh dan kesehatan.

Tahukah Anda bahwa berpuasa ternyata mampu:

1. Menurunkan bobot tubuh

Berkurangnya masukkan energi pada orang berpuasa, membuat tubuh harus mencari sumber energi yang tersimpan di dalamnya, yaitu simpanan lemak dalam tubuh untuk dijadikan sumber energi. Tak heran bila setelah 29-30 hari berpuasa, tubuh akan berubah bentuknya dan berkurang bobotnya hingga sekitar 4 kg.

2. Mencegah terjadinya stroke

Puasa juga dapat mengurangi risiko stroke karena dapat memperbaiki kolesterol darah. Beberapa penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa puasa dapat meningkatkan HDL (high density lipoprotein) dan menurunkan lemak trigliserol (pembentuk kolesterol LDL -low density lipoprotein- yang merusak kesehatan).

3. Menurunkan tekanan darah

Pada mereka yang memiliki tekanan darah tinggi ringan sampai sedang dengan kelebihan berat badan, puasa dapat membantu menurunkan tekanan darah. Namun konsultasi dengan dokter ahli tetap harus dilakukan untuk menyesuaikan pemberian obat.

4. Membentuk sel-sel baru

Puasa juga berfungsi untuk menghilangkan sel-sel rusak dalam tubuh. Rasa lapar pada orang berpuasa membuatnya menggerakan organ-organ internal dalam tubuh dan “memakan” sel-sel yang rusak untuk menutupi rasa lapar. Nah, pada saat itu badan akan menggantinya dengan sel-sel baru, sehingga bisa kembali berfungsi dan beraktivitas.

5. Mengurangi risiko diabetes

Bagi orang sehat, berpuasa dapat mengurangi risiko terkena penyakit diabetes tipe 2. Hal ini terjadi karena pengurangan konsumsi kalori secara fisiologis akan mengurangi sirkulasi hormon insulin dan kadar gula darah. Dengan pengontrolan gula darah yang baik, akan mencegah penyakit diabetes tipe 2, yang disebabkan harmon insulin tidak sensitif lagi mengontrol gula darah.

Selama Anda sehat dan mampu berpuasa, lakukan ibadah ini dengan sepenuh hati karena selain pahala yang berlipat ganda manfaat kesehatan pun akan Anda dapatkan. Selamat berpuasa … (Aya/KCM)

Sumber: http://swaramuslim.net/ISLAM

24 Agustus 2009

Hari 1 Masuk di Bulan Ramadhan


Hari ini Senin, tanggal 24 Agustus 2009 adalah hari pertama masuk sekolah di Bulan Paling Suci ini. Tanpa keceriaan siswa-siswa SMA N 2 Pekalongan, pelajaran diawali dengan kumandang ayat-ayat suci Al'quran yang di baca oleh Bapak Drs. Saiful Amar, sedang para siswa menyimak di dalam kelas masing-masing. Tiap hari akan dilaksanakan tadarus seperti ini selama bulan puasa. SELAMAT MENUNAKAN IBADAH BULAN SUCI RAMADHAN.

20 Agustus 2009

PENETAPAN 1 RAMADHAN

Penetapan 1 ramadhan, pada 2009 ini diprediksi seragam tidak akan ada perbedaan. Yaitu, jatuh pada Sabtu, 22 Agustus. Karena, menurut Kepala Pusat Pemanfaatan Sains Atmosfer dan Iklim, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), Thomas Djamaluddin, pada tanggal 20 Agustus bulan masih di bawah ufuk. Sehingga, digenapkan pada 22 Agustus. ”Tahun ini, permulaan awal ramadhan semuanya sama. Bahkan, sampai ke negara Arabpun akan seragam,” ujar Thomas kepada Republika, Selasa (28/7).

Menurut Thomas, tahun ini semua organisasi islam (Ormas) yang ada di Indonesia akan menetapkan waktu permulaan ramadhan sama. Hal itu terjadi, karena ketinggian bulannya. Kalau kurang dari 2 derajat, akan berpotensi penetapan yang berbeda. Karena, batas 2 derajat itu yang menyebebkan penetapan kriteria Ormas yang ada di Indonesia berbeda.

NU, sambung Thomas, menetapkan awal ramadhan pada 2 derajat. Sementara, Muhamadiyah, setara dengan 0 derajat sehingga sering kali berbeda. Namun, tahun ini posisi bulan di awal ramadhan masih di bawah ufuk sehingga akhir ramadhan sudah tinggi.”Penetapan awal ramadhan semua Ormas sama, di Indonesia sudah sering terjadi tahun ini bukan yang pertama. Hal ini memungkinkan terjadi, asal posisi bulan dan matahari tidak menumbulkan kontroversi karena ketigggiannya masih di bawah ufuk,” papar Thomas.

Menurut Thomas, Muhamadiyah memang lebih awal mengumumkan permulaan ramadhan karena berdasarkan hisab jadi bisa langsung memutuskan. Persis, kata dia, dalam waktu dekat akan segera mengumumkan. Sementara NU, menunggu hasil ru’yat. Namun, hasil ru’yat NU pasti sama dengan Muhamadiyyah.

Thomas mengatakan, meskipun tahun 2009 ini sama tapi tahun depan penetapan awal ramadhan bisa berbeda lagi. Kalau, tidak ada penyamaan kriteria. Jadi, kata dia, menjadi tantangan Depag untuk menyamakan kriteria semua Ormas. Tahun, kesepakatan penyamaan kriteria harus ada.

Karena, lanjut Thomas, langkah awal penyamaan kriteria itu sudah dilakukan pada pertemuan di PB NU dan Muhamadiyah. Nantinya, hanya tinggal membicarakan teknis lanjutan kriterianya seperti apa.”Kami berharap di 2009 ini ada solusi permasalahan perbedaan kriteria. Kalau tidak, tahun depan dipastikan akan ada perbedaan idul adha dan tahun berikutnya akan ada perbedaan syawal,” kata Thomas. kie/kpo

17 Agustus 2009

HUT RI KE-64 SMA N 2 PEKALONGAN


MERDEKA...!!!!! MERDEKA..................!!!! MERDEKA................!!!! Hari ini Senin tanggal 17 A9ustus 2009 Bangsa Indonesia memperingati Hari Ulang Tahun Kemerdekaan yang ke-64. Tema kali ini adalah "Dengan Semangat Proklamasi 17 Agustus 1945 Kita Tingkatkan Kedewasaan Kehidupan Berpolitik dan Berdemokrasi serta Percepatan Pemulihan Ekonomi Nasional Menuju Indonesia yang Bersatu, Aman, Adil, Demokratis dan Sejahtera".

Tujuh belas agustus tahun empat lima
Itulah hati kemerdekaan kita

Hari merdeka Nusa dan Bangsa

Hari lahirnya bangsa Indonesia Merdeka

Sekali merdeka tetap merdeka
Selama hayat masih dikandung badan

Kita tetap setia tetap setia
Mempertahankan Indonesia

Kita tetap setia tetap setia

Membangun negara kita

Lagu gubahan H. Mutahar di atas selalu menggema di seluruh pelosok Indonesia setiap tanggal 17 Agustus. Lagu berjudul “Hari Merdeka” tersebut dengan bangga dan semangat dinyanyikan oleh semua masyarakat Indonesia tanpa mengenal batasan usia, ras, suku, ataupun agama. Namun, ada suatu esensi yang hilang dari semangat rakyat Indonesia yang menyanyikan lagu tersebut. Bagian yang hilang itu adalah memaknai kemerdekaan itu sendiri.

Seringkali kita bingung apabila ditanya apa sih arti merdeka yang sebenarnya. Seringkali juga kita dibuat bingung oleh orang yang menanyakan apakah Indonesia sudah merdeka saat ini sesuai dengan makna merdeka yang sebenarnya. Wajar, sangat wajar. Saat pertanyaan tersebut ditanyakan kepada saya, pastinya saya akan sedikit kebingungan. Kebingungan yang juga dirasakan hampir seluruh rakyat Indonesia.

Saya mendefinisikan merdeka adalah bebas dan lepas dari segala macam bentuk penjajahan. Penjajahan tersebut bisa berupa penjajahan fisik, pemikiran, ekonomi, sampai politik. Saya merasa definisi ini masih belum sempurna karena belum memaknai setiap arti kata merdeka secara menyeluruh. Namun, cukuplah untuk memandang merdeka secara garis besar.

Dari definisi yang saya dapat tersebut, saya kembali merujuk kepada pertanyaan yang kedua yaitu, Apakah Indonesia sudah merdeka?? Jawaban saya adalah belum. Tanpa ada keraguan saya pasti menjawab Indonesia belum merdeka. Alasannya adalah karena ternyata Indonesia belum bisa terlepas dan terbebas dari segala bentuk penjajahan.

Buktinya dapat kita lihat di sekitar kita. Memang, penjajahan dalam bentuk fisik saat ini sudah tidak ada karena terakhir kali adanya perjuangan fisik adalah ketika perang kemerdekaan. Namun, penjajahan selain fisik lah yang merajalela di tanah air tercinta ini.

Paling mudah kita bisa melihat dalam bidang ekonomi. Adanya intervensi yang berlebihan dari IMF alias International Monetary Fund membuat perekonomian Indonesia semakin terpuruk. Alih-alih memberikan solusi dari permasalahan ekonomi yang seperti tiada ujung, IMF justru mempercepat waktu kematian bagi perekonomian Indonesia. Melalui program utang dan hibahnya, IMF telah membius para punggawa ekonomi Indonesia untuk terus meminta belas kasihan negara maju dalam memperbaiki ekonomi Indonesia.

Penjajahan ekonomi Indonesia tidak berhenti sampai di situ. Adanya banjir barang-barang produksi luar negeri mematikan unit usaha dalam negeri. Masyarakat lebih bangga apabila memakai barang merek luar negeri dibanding produksi lokal. Bahkan cukup banyak yang sengaja belanja di luar negeri hanya untuk membeli sebuah merek tertentu. Pada akhirnya, kondisi seperti ini akan membuat mental bangsa ini menjadi mental konsumen. Mental inilah yang membuat orang malas berusaha dan berkreasi, kemudian bertambah parah dan menjadi mental peniru. Mental konsumen dan peniru ini yang sekarang banyak terdapat di tengah-tengah masyarakat kita.

Itu baru dari bidang ekonomi. Bagaimana dengan penjajahan pemikiran yang dilancarkan oleh bangsa-bangsa lain yang tidak suka dengan kemajuan Indonesia?? Seperti kita ketahui, pihak barat yang diwakili negara-negara Eropa dan Amerika sangat mengkhawatirkan apabila nantinya Indonesia bisa maju. Untuk itulah mereka menyuapi kita dengan berbagai macam budaya dan pemikiran yang destruktif dan buruk.

Invasi pemikiran ini seringkali tidak kita sadari. Padahal bentuk-bentuk invasi ini sangat banyak beredar di sekeliling kita. Budaya freesex, narkoba, balap liar, dugem, ataupun mode mungkin menjadi contoh paling nyata yang tampak jelas. Kenyataannya, masih banyak agenda terselubung yang pihak barat sisipkan di antara cara-cara sederhana mereka. Film, kartun, komik, sepakbola, pergaulan, majalah, internet, ataupun berbagai bentuk media adalah sarana untuk menginvasi budaya dan perikehidupan di Indonesia.

Pertanyaannya, apakah kita telah menyadari invasi ini?? Apabila kita telah sadar, maka bersyukurlah. Yang harus dilakukan selanjutnya adalah mengingatkan saudara sebangsa yang lain akan bahaya ini. Ditambah juga berusaha untuk meminimalisir pengaruh buruk dari budaya barat tersebut. Caranya dengan melakukan proses filtrasi terhadap apa yang disodorkan Barat kepada kita. Jangan langsung kita telan bulat-bulat. Insya Allah setelah kita filter, yang tersisa hanya budaya baik yang sebaiknya kita ikuti karena justru bisa memperbaiki kualitas kehidupan di Indonesia.

Penjajahan jenis lain yang terjadi di Indonesia adalah penjajahan sosial politik. Bentuk penjajahannya dapat terlihat dari peran serta bangsa Indonesia dalam percaturan politik dunia. Indonesia sebagai negara berkembang yang sering pula disebut negara dunia ketiga sampai sekarang masih dianggap sebagai anak tiri yang tidak terlalu signifikan keberadaannya di dunia. Buktinya adalah ketika Bapak Presiden yang terhormat mengutuk dan mendesak pihak Israel untuk menghentikan agresinya ke Lebanon dan Palestina, Israel hanya cuek saja. Bahasa gaulnya mungkin seperti “Siapa sih lo??”

Penjajahan politik terkait erat dengan wibawa Indonesia di mata Internasional. Saat ini, Indonesia seakan tidak ada wibawanya sama sekali. Kenapa bisa terjadi sampai seperti itu?? Indonesia yang kita banggakan sebagai negeri yang sangat subur dan makmur ini ternyata hobinya ngutang, selalu minta bantuan negara lain. Bagaimana bisa berwibawa apabila hanya bisanya menumpuk hutang dan meminta belas kasihan bangsa lain.

Kondisi yang telah saya paparkan di atas seharusnya menjadi bahan refleksi diri kita. Apakah kita menjadi bagian yang membuat Indonesia semakin terpuruk. Atau bahkan menjadi bagian yang merusak negeri ini. Pasti tidak ada di antara rakyat Indonesia yang berjiwa dan berakal sehat yang menginginkan Indonesia tidak merdeka. Sekaranglah tugas kita untuk bersama-sama memperbaiki kondisi Indonesia yang sudah kronis ini. Sekaranglah saatnya.

Saya sendiri tidak pernah berandai-andai untuk menjadi Bapak Presiden Indonesia yang terhormat. Saya khawatir, dengan saya terlalu banyak berandai-andai, saya tidak dapat berpartisipasi dalam proses perbaikan Indonesia. Yang saya bisa lakukan hanya sebuah langkah kecil, yang dimulai dari diri saya sendiri. Harapan saya juga agar semua saudara sebangsa dan setanah air bisa memulai dengan langkah kecil itu dari diri mereka sendiri. Insya Allah, dengan dimulai dari langkah kecil tersebut, visi masa depan kita agar Indonesia bisa lebih baik dapat terwujud.

Langkah kecil tersebut dapat berupa penyadaran seperti yang sedang anda baca ini. Atau bisa juga dalam bentuk keteladanan. Atau paling mudah adalah dengan meminimalisir sifat dan sikap terjajah dalam diri kita. Cobalah untuk mengurangi ketergantungan pribadi kita kepada orang lain. Dengan pengurangan sedikit demi sedikit ini, akhirnya adalah kemandirian yang bermuara pada Kemerdekaan dalam arti yang sebenarnya.

Dirgahayu ke-64 Republik Indonesia !!


id amor




15 Agustus 2009

APRESIASI KEARSIPAN

Hari Jumat tanggal 14 Agustus 2009, SMA Negeri 2 Pekalongan bekerjasama dengan Bardepus Kota Pekalongan mengadakan acara "PRESIASI KEARSIPAN" bertempat di LAboratorium Komputer. Kegiatan ini diikuti seluruh guru dan karyawan SMA N 2 Pekalongan. Acara dibuka oleh Kepala SMA N 2 Pekalongan Drs. Akhmad FAtoni dan diikuti sambutan dari Kepala Bardepus. Dan dilanjutkan presentasi oleh Bapak Agung Tjahjana dari Bardepus. Acara ini mempunyai tujuan untuk mengerti kearsipan, manajemen kearsipan, fungsi arsip dll. Semoga dengan diadakan acara ini kearsipan di SMA N 2 Pekalongan lebih baik. Bravo SMADA !!!

13 Agustus 2009

Upacara Hari Pramuka Dan Pelantikan OSIS 2009/2010




Di pagi yang sejuk dan cerah ini, hari Jum'at tanggal 14 Agustus 2009, SMA Negeri 2 Kota Pekalongan melaksanakan Upacara Hari Pramuka dan Pelantikan Pengurus OSIS periode 2009/2010. Upacara dan pelantikan di pimpim langsung oleh Kepala SMA N 2 Pekalongan Bapak Drs. Akhmad Fatoni. Dalam upacara ini tampak siswa tertib mengikutinya. Petugas upacara Pramuka di kendalikan oleh pengurus dan jajaran di Pramuka. Pembacaan UUD 1945 dan Dasa Dharma Pramuka dibaca tanpa menggunakan teks tertulis, ini merupakan kemajuan, karena siswa dituntut untuk bisa menghafalkan UUD 1945. Setelah Upacara Hari Pramuka, langsung dilanjutkan dengan Pelantikan Pengurus Osis periode 2009/2010. Formasi barisan juga berubah, tampak kombinasi yang sempurna dilakukan oleh para pengurus osis yang membawa bendera Indonesia, Osis dan Pramuka. Bravo SMADA....!!!!

12 Agustus 2009

Sosialisasi Bahaya Asap Rokok


Hari ini, Rabu tanggal 12 Agustus 2009, SMA Negeri 2 Pekalongan bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kota Pekalongan mengadakan acara SOSIALISASI BAHAYA ASAP ROKOK BAGI KESEHATAN PADA SISWA/SISWI SMA SE-KOTA PEKALONGAN. Acara ini digelar di ruang serba guna SMA Negeri 2 Pekalongan. Acara di ikuti perwakilan kelas X dan XI. Acara ini bertujuan untuk memberikan bahaya-bahaya yang timbul akibat asap rokok. Selamat Mengikuti......

8 Agustus 2009

Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa 2009/2010







Hari ini, Sabtu tanggal 8 Agustus 2009, SMA N 2 Pekalongan melaksanakan Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK) tahun pelajaran 2009. LDK ini akan berlangsung selama 2 hari kedepan. Pembukaan LDK dipimpin langsung oleh Kepala Sekolah Drs. Akhmad Fatoni di area dalam SMA Negeri 2 Pekalongan. Tampak juga para Pembina Osis yang menggunakan seragam elegant. Semoga dalam acara LDK ini, OSIS periode 1 tahun kedepan lebih mandiri dan mempunyai jiwa kepemimpinan yang baik. Good Luck........

Rapat Komite Sekolah Dengan Orang Tua Kelas X










Rapat Komite sekolah dengan orangtua walimurid kelas X tahun pelajaran 2009/2010 dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 7 Agustus 2009 jam 15.30 - selesai di area parkir depan SMA N 2 Pekalongan. Semua civitas SMA N 2 Pekalongan hadir dalam acara tersebut. Tanpak juga antusias para orangtua untuk menghadiri acara rapat komite tersebut, orang tua walimurid mengikuti, melihat dan mendengarkan presentasi profil sekolah yang disajikan oleh Kepala Sekolah Drs. Akhmad Fatoni. Semua jajaran Komite sekolah juga datang pada saat rapat. Ketua Komite sekolah juga memberikan keterangan tentang rencana anggaran pembangunan tahun pelajaran 2009 / 2010. Dalam rapat tersebut di sepakati iuran SBP tahun pelajaran 209 / 2010 sebesar Rp. 80.000,00. Bravo SMADA.....!!!!

6 Agustus 2009

3 KANDIDAT KETUA OSIS 2009/2010

Kandidat 1










Kandidat 2










Kandidat 3

PESTA DEMOKRASI DI SMADA


Hari ini, Kamis tanggal 6 Agustus 2009, SMA Negeri 2 Pekalongan mengadakan PESTA DEMOKRASI Pemililah Ketua Osis dan Jajarannya periode 2009/2010. Kegiatan diawali dengan Apel Pagi yang langsung dipimpin oleh Kepala Sekolah Drs. Akhmad Fatoni. Kemudian dilanjutkan oleh Orasi dari 3 Kandidat Ketua Osis. Setelah orasi dilanjutkan dengan pencontrengan yang di ikuti seluruh Civitas SMA N 2 Pekalongan. Perhitungan suara di lakukan dengan cara terbuka dan boleh di saksikan oleh semua siswa. Acara ini adalah acara tahunan yang dimiliki SMA N 2 Pekalongan. Semoga Osis yang terpilih menjadi Osis yang lebih maju dan mempunyai komitmen untuk memajukan siswa 1 tahun kedepan...... Good Luck......!!!!

5 Agustus 2009

Makam Mbah Surip dibawah Pohon Jengkol


JAKARTA-- Tak lama setelah mengecap kesuksesan berkat lagu Tak Gendong, Mbah Surip kini telah berpulang ke rahmatullah. Jasad pria yang terlahir 5 Mei 1957 dengan nama lengkap Urip Achmad Ariyanto bin Soekotjo menurut rencana dimakamkan di tempat pemakaman keluarga Bengkel Teater, Rabu (5/8) pagi.

Di tanah milik WS Rendra itu, jasad Mbah Surip akan dibaringkan di bawah pohon jengkol. Mengenai alasan pemakaman di bawah pohon jengkol itu, tak ada alasan yang jelas. Sudibyanto, adik WS Rendra yang juga menjadi sahabat Mbah Surip, mengatakan, tak ada alasan khusus.

Dia mengatakan, pihaknya hanya menjalani wasiat Mbah Surip saja yang sempat meminta jika meninggal dirinya ingin dikebumikan di kawasan Bengkel Teater di RT 02/05 No.16, Kelurahan Cipayung Jaya, Kecamatan Pancoran Mas, Kota Depok. Di dekat liang Mbah Surip berjejer pusara sejumlah seniman yang pernah bergabung dengan Bengkel Teater.

Di sebelah kanan dari pohon jengkol yang tepat berada di bawah kaki pusara Mbah Surip, bersemayam jasad Arie Mogot, putra dari salah satu pemain senior Bengkel Teater. Kemudian ada juga makam H Roedjito yang pernah menjadi art director dari setiap pementasan Bengkel Teater, Indra Budinaning, sahabat Rendra yang juga menjadi seniman Bengkel Teater, serta Ria Rumondong, aktris Bengkel Teater.

"Mungkin lebih 'adem' saja. Dan yang pasti di sini memang tempat yang diberikan buat para seniman,'' kata Sudibyanto.

Jauh sebelum dikenal publik sebagai seorang penyanyi, Mbah Surip kerap mengikuti kegiatan dari Bengkel Teater. Mbah Surip bahkan beberapa kali pernah menjadi pengisi suara, pemain teater, serta pada dua bulan lalu, syuting video klip terbarunya di Bengkel Teater. ''Beliau ini merupakan keluarga besar dari Bengkel Teater,'' kata Iwan Burnani, jurubicara dari pihak Bengkel Teater.


Sumber : republika.co.id

Sebelum jasad Mbah Surip disemayamkan di Bengkel Teater, jasad pria yang kerap berpenampilan ala penyanyi reagge Jamaika Bob Marley itu sempat singgah dahulu di Jalan Kerja Bakti I, Kampung Makassar, Jakarta Timur. Di tempat milik pelawak Mamiek Prakoso itu, jasad Mbah Surip sempat dimandikan dan dikafani. (akb/rin)